Kamis, 19 April 2012

RRI Se Indonesia sudah mengenal Sosok Radio Rajawali 95,2 FM Bandar Lampung


Eksistensi Radio Rajawali 95,2 FM Bandar Lampung yang sudah memasuki tahun ke empat puluh ternyata menimbulkan minat RRI untuk melakukan comparative study atau Studi Banding tentang kiat-kiat yang dilakukan selama ini.






 Kamis pagi (19 April 2012  ) suasana kantor Radio Rajawali tampak sedikit berbeda dari hari biasanya. Ruang Lobby  dipenuhi oleh beberapa orang tamu yang mengenakan busana jas warna biru dengan logo RRI didada. Mereka adalah tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Radio Republik Indonesia Angkatan 21. Yang sedang melakukan kunjungan observasi ke seluruh radio swasta di Indonesia. Rombongan tersebut dipimpin oleh Zamri Chan dari Bidang Perencanaan Program RRI Bandar Lampung dan diterima langsung oleh Direktur Utama Rajawali Group Lampung Ibu Endang Widiastuti. 

“Maksud dari kunjungan ini, adalah sebagai salah satu bentuk Penelitian dan Pembelajaran (Studi Banding) tentang Tehnik serta Manajemen Kepemipinan Radio Swasta diIndonesia”. Kata Zamri Chaniago. 

Dia juga mengatakan, bahwa Pusat Penelitian dan Pengembangan Radio Republik Indonesia ini adalah salah satu lembaga di RRI yang pada prinsipnya selalu melakukan Innovasi dan terobosan baru dibidang Broadcast. 

“Karena jika bicara broadcast kita tidak boleh terlambat dalam masalah Innovasi dan kreasi” Katanya

Kegiatan ini dilakukan secara regular. Dalam satu tahun ada sekitar sepuluh angkatan yang melakukan observasi segala lini ke radio-radio seluruh Indonesia. Baik bidang pemrograman, penataran managemen kepemimpinan, dan lainnya. Untuk yang berkunjung ke radio Rajawali ini adalah dari bidang Tekhnik dan kepemimpinan.
Beragam pertanyaan diajukan oleh anggota tim 21 ini. Mulai dari merek Exciter, ketinggian tower antenna radio, dan lainnya. Selain itu mereka juga tidak sungkan memberi masukan saran untuk radio rajawali. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorng tim 21 kepada kepala studio radio rajawali Tri Agung AMP ketika meninjau ruang pemancar. Dia menyarankan bahwa baiknya rajawali rutin melakukan pengukuran keseimbangan SWR Exciternya. Agar supaya kekuatan dan daya tahan exciter itu benar-benar lama.

“Jadi pada hari ini kita catat bahwa sebenarnya RRI dengan radio swasta itu bukan saingan. Sehingga bukan menjadi alasan prinsip yang menghalangi kita untuk tidak melakukan kerja sama yang positif kedepannya, seperti yang hari ini kita lakukan”. Kata Zamri lagi
Ketika ditanya apakah ada pertimbangan khusus dari RRI sehingga memilih radio rajawali sebagai Focus objek comparative study bidang tekhnik,ini Zamri Chan mengatakan bahwa dipilihnya radio Rajawali Lampung ini karena dinilai salah satu radio yang memiliki nilai tambah, terutama Eksistensinya.

“Mereka (Tim 21) ini sudah melakukan survey terlebih dahulu tentang sosok atau figure radio Rajawali. Sehingga kami ingin tahu juga apa yang menjadi kiat teman-teman Rajawali sehingga bisa pada kondisi seperti sekarang ini”. Ujarnya

“Akhirnya kita akan me-combine dalam sebuah kiat ketika menemukan persoalan seperti ini (Rajawali-Red) maka lakukanlah langkah-langkah seperti ini”. Tambahnya.

Diwawancarai diwaktu terpisah, direktur Utama Radio Rajawali Group Hj. Endang Widiastuti mengatakan bahwa dia sangat menyambut positif dengan dipilihnya Rajawali Group Lampung sebagai objek studi banding itu. Karena menurutnya dengan adanya kegiatan ini mudah-mudahan Rajawali Group bisa  lebih maju lagi secara teknik.  

“ Dengan adanya kujungan Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan RRI ini, Mudah- mudahan kita bisa menambah ilmu tekhnik & peralatan agar bisa lebih maju lagi kedepannya” Ujar Endang Widiastuti. (DS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar